Dalam dunia industri dan manufaktur dan pertambangan , maintenance atau pemeliharaan mesin dan peralatan merupakan bagian yang sangat penting untuk memastikan kelancaran produksi dan menghindari kerugian akibat kerusakan mesin atau kegagalan sistem. Salah satu cara untuk mengukur performa maintenance adalah dengan menggunakan metrik-metrik seperti MTBF, MTTR, dan MTTF.
MTBF (Mean Time Between Failures) atau rata-rata waktu antara kegagalan adalah salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur performa maintenance. MTBF menghitung rata-rata waktu antara dua kegagalan yang terjadi pada suatu sistem atau peralatan. Semakin tinggi nilai MTBF, semakin lama waktu rata-rata antara kegagalan dan semakin baik performa maintenance.
Namun, perlu diingat bahwa MTBF hanya menghitung waktu antara dua kegagalan dan tidak memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki mesin atau peralatan setelah kegagalan terjadi. Oleh karena itu, MTBF harus digunakan bersama dengan metrik lain seperti MTTR.
MTTR (Mean Time To Repair) atau rata-rata waktu perbaikan adalah metrik yang menghitung waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memperbaiki mesin atau peralatan setelah kegagalan terjadi. Semakin rendah nilai MTTR, semakin cepat waktu perbaikan dan semakin baik performa maintenance.
MTTR dapat dihitung dengan membagi total waktu perbaikan dengan jumlah kegagalan yang terjadi. Namun, perlu diingat bahwa MTTR tidak memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi masalah atau waktu yang dibutuhkan untuk memesan suku cadang jika diperlukan. Oleh karena itu, MTTR juga harus digunakan bersama dengan metrik lain seperti MTBF.
Selain MTBF dan MTTR, ada juga MTTF (Mean Time To Failure) atau rata-rata waktu kegagalan yang menghitung rata-rata waktu sebelum terjadinya kegagalan pada suatu sistem atau peralatan. MTTF lebih berguna untuk mengukur performa maintenance pada mesin atau peralatan yang sulit untuk diperbaiki atau harus diganti setelah kegagalan terjadi.
Dalam penggunaan metrik-metrik tersebut, perusahaan dapat menentukan performa maintenance dan mengevaluasi apakah strategi maintenance yang digunakan telah efektif atau tidak. Semakin tinggi nilai MTBF dan MTTF, dan semakin rendah nilai MTTR, semakin baik performa maintenance. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan metrik-metrik tersebut untuk memastikan keberhasilan operasional dan pengendalian biaya.
HEMS sebagai software perawatan alat berat juga menampilkan indicator MTBF dan MTTF tersebut :
Rumus menghitung MTBF, MTTR, dan MTTF
Berikut adalah rumus menghitung MTBF, MTTR, dan MTTF:
- MTBF (Mean Time Between Failures)
MTBF = (Total waktu pengoperasian – Total waktu downtime) / Jumlah kegagalan
Keterangan:
- Total waktu pengoperasian: waktu total di mana mesin atau peralatan sedang beroperasi
- Total waktu downtime: waktu total di mana mesin atau peralatan sedang tidak beroperasi karena kegagalan
- Jumlah kegagalan: jumlah kegagalan yang terjadi selama waktu pengoperasian
- MTTR (Mean Time To Repair)
MTTR = Total waktu downtime / Jumlah kegagalan
Keterangan:
- Total waktu downtime: waktu total di mana mesin atau peralatan sedang tidak beroperasi karena kegagalan
- Jumlah kegagalan: jumlah kegagalan yang terjadi selama waktu pengoperasian
- MTTF (Mean Time To Failure)
MTTF = Total waktu pengoperasian / Jumlah kegagalan
Keterangan:
- Total waktu pengoperasian: waktu total di mana mesin atau peralatan sedang beroperasi
- Jumlah kegagalan: jumlah kegagalan yang terjadi selama waktu pengoperasian
Perlu diingat bahwa rumus-rumus tersebut hanyalah indikator umum untuk mengukur performa maintenance, dan perlu dipertimbangkan bersama dengan faktor-faktor lain seperti jenis mesin atau peralatan, lingkungan operasi, dan strategi maintenance yang digunakan.
Baca juga : jenis pekerjaan maintenance alat berat
Pentingnya indikator MTBF, MTTR, dan MTTF
Indikator MTBF, MTTR, dan MTTF sangat penting dalam mengevaluasi performa maintenance pada mesin atau peralatan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa indikator-indikator ini penting:
- Menentukan kehandalan mesin atau peralatan Indikator MTBF dan MTTF dapat membantu perusahaan dalam menentukan kehandalan mesin atau peralatan dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi nilai MTBF dan MTTF, semakin handal mesin atau peralatan tersebut dan semakin sedikit kegagalan yang terjadi. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan kinerja dan mencegah kerugian akibat downtime.
- Mengukur efisiensi maintenance Indikator MTBF dan MTTR dapat membantu perusahaan dalam mengukur efisiensi maintenance yang dilakukan pada mesin atau peralatan. Semakin tinggi nilai MTBF dan semakin rendah nilai MTTR, semakin efisien maintenance yang dilakukan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi maintenance yang lebih baik dan mengurangi biaya maintenance yang tidak perlu.
- Memperbaiki proses produksi Indikator MTBF, MTTR, dan MTTF dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki proses produksi dan meningkatkan produktivitas. Dengan mengetahui nilai-nilai indikator tersebut, perusahaan dapat mengetahui bagian mana dari mesin atau peralatan yang sering mengalami kegagalan dan mengambil tindakan preventif untuk menghindari kegagalan tersebut di masa depan.
- Mengoptimalkan biaya maintenance Indikator MTBF dan MTTR dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan biaya maintenance dengan mengidentifikasi mesin atau peralatan yang sering mengalami kegagalan dan mengambil tindakan preventif yang tepat. Dengan mengurangi jumlah kegagalan dan waktu downtime, perusahaan dapat mengurangi biaya maintenance dan meningkatkan efisiensi produksi.
Dengan menggunakan indikator MTBF, MTTR, dan MTTF, perusahaan dapat melakukan evaluasi yang lebih efektif terhadap performa maintenance dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya maintenance yang tidak perlu. Oleh karena itu, indikator-indikator ini sangat penting dalam mengoptimalkan kinerja perusahaan.